Kamis, 23 Februari 2012
Selasa, 21 Februari 2012
Keluh Kesah Mayzie:
Malalak Malalak adalah sejenis sastra lisan dalam bahasa bersajak prosa liris. Malalak berbahasa melayu dialeg Kampar Kiri. Berasalnya dari Kecamatan Kampar Kiri. Baik isi dan irama Malalak lebih cendrung kepada sebuah bentuk ratapan dan tangisan pada nasib dirinya sendiri. Malalak berisikan luapan perasaan, gejolak jiwa dan rindu dendam dari hati seorang wanita buat kekasih yang sangat dicintai yang telah meninggalkannya. Karena iramanya yang sangat menyentuh perasaan dan disenangi banyak orang pada saat ini malalak menjadi sebuah hiburan. Dengan diiringi instrumen biola/rebab,malalak ditampilkan dalam sebuah pertemuan dan pertunjukan pentas. Contoh Malalak: Indak dapek dondang di ayu, Dondang di daghek’kan dilakukan juo Indak dapek di dalam dunio, Di akhirat kan den tuntuik juo Dalam saghugo kito basatu Nabi Muhammad manikahkan kito, Malaikat mout yang manyaksikannyo
Sejarahnya :Malalak menurut beberapa sumber pada asalnya adalah senandung seorang wanita yang merdu suaranya, mendapat tekanan batin , sehingga ia bernyanyi sepanjang waktu bila ia ingat kekasihnya itu.
Konsep permainannya :Malalak dulunya hanya sebagai sebuah ratapan saja,tapi karna iramanya yang menghibur,sekarang malalak ditampilkan pada pertemuan atau pertunjukan pentas.
Eksistensi :Menurut kami,sekarang tak banyak orang yang mengetahui tentang malalak itu disebabkan karena kurangnya sosialisasi tentang budaya-budaya terdahulu.Apalagi saat sekarang ini,music barat merubah persepsi pemuda-pemudi zaman sekarang.Contohnya saja ada sebagian kelompok yang menyatakan “Tak ngeband,Tak gaul”.Bukankah pernyataan seperti itu sama saja dengan merusak identitas daerah kita sendiri,.Apalagi daerah kita ini memiliki banyak kebudayaan-kebudayaan dan kesenian-kesenian yang belum terekpost,yang perlu sentuhan-sentuhan pemikiran kita generasi muda untuk memberi tahukan kepada khalayak ramai bahwa daerah kita ini mempunyai banyak kebudayaan dan kesenian yang tak kalah hebat dari Negara-negara lainya.Jadi,kita sebagai generasi penerus harus bisa menjaga kebudayaan dan kesenian yang ada di daerah kita ini,supaya terpelihara keberadaannya dan tetap dikenal oleh generasi-generasi setelah kita.
Fungsi dalam Masyarakat :Didalam masyarakat,pementasan malalak ini berfungsi sebagai hiburan.
Alat-alat yang digunakan serta permainannya :Alat yang digunakan dalam pementasan malalak ini yaitu Biola atau rebab.Teknik permainannya kami juga tidak tahu pasti,karena kami belum pernah melihat secara langsung pementasan malalak ini.Kami hanya membaca segelintir tentang malalak itu dank arena itu pula kami tertarik untuk mengangkat kesenian malalak ini.
MPMBS
1.Pengertian MPMBS
Menurut Carlwerll dan Spink(1988)MBS sebagai a self-managing school yakni suatu sekolah yang telah mengadopsi desentralisasi yang berarti dan konsistensehingga sekolah tersebut mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan-keputusan yang berhubungan dengan alokasi sumber-sumber yang meliputi pengetahuan,teknologi,weewenang,material,orang,waktu dan keuangan.
Dengan demikian sekolah yang menerapkan MPMBS (pengertian di Indonesia) memperoleh hak otonomi untuk mengelolah sumber-sumber daya pendidikan yang dimilikinya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
- Pengelolaan sumber daya pendidikan secara mandiri dan kreatif
- Melibatkan semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan dalam pengambilan keputusan
- Memenuhi kebutuhan sekolah untuk mencapai tujuan mutu pendidikan
- Dilaksanakan dalam kerangka kebijakan nasional.
2.Tujuan MPMBS
Adapun tujuan MPMBS antara lain :
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
b. Mengoptimalkan sumber dan mensinergikan program peningkatan mutu pendidikan dilevel sekolah
c. Memberikan motivasi dan kepercayaan kepada sekolah dan orang tua untuk meningkatkan mutu sekolah masing-masing
d. Sekolah dapat lebih bertanggung jawab terhadap stakeholders pendidikan (orang tua,masyarakat dan pemerintah)
e. Sekolah dapat berkompetensi dengan sekolah lainnya.
3.Langkah-langkah melalukan MPMBS
a. Melakukan evaluasi diri (self assessment)
b. Merumuskan visi,misi dan target mutu
c. Menyusun rencana peningkatan mutu
d. Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan
e. Merumuskan target mutu baru
Minggu, 12 Februari 2012
Rabu, 08 Februari 2012
Pantun untuk Meminang
Adat meminang dilakukan oleh pihak teruna setelah mendapatkan jawaban dari pihak si dara. Setelah itu, kedua belah pihak akan bermusyawarah untuk mengadakan prosesi peminangan. Hal-hal yang dibicarakan berkisar tentang hari peminangan (pertunangan), jumlah hantaran belanja, hadiah-hadiah, serta hari perkawinan.Pantun meminang dilantunkan dalam prosesi peminangan. Pantun ini berisi kehendak hati sang teruna untuk meminang si dara, yang disampaikan dalam prosesi peminangan oleh juru cakap mereka. Sebagaimana pantun untuk merisik, pantun yang dilantunkan dalam upacara meminang juga merupakan pantun berbalas. Isi dalam pantun untuk meminang ini hanya mencakup pantun yang dilantunkan saat kedatangan hingga lantunan pantun yang menyiratkan hasrat kehendak hati teruna untuk meminang si dara.
001.
|
Hilir air sungai landai
Dalam pulak paras dada Bukan pulak menunjukkan cerdik pandai Kerana hendak menyambut adat lembaga |
|||
002.
|
Cantik memanjat pohon ara
Nampaknya cantik berseri laman Besar hajat kami tidak terkira Hendak memetik bunga di taman |
|
||
003.
|
Budak-budak memakai senglit
Pergi ke kedai membeli timba Kalau tidak jalan berbelit Tadi-tadi saya dah tiba |
|
||
|
|
|
|
|
|
004.
|
Katang-katang berisi manik
Manik berisi hampas padi Encik-encik datang silalah naik Inilah air pembasuh kaki |
|
005.
|
Dari pauh ke permatang
Tetak tengar papan kemudi Dari jauh kami datang Mendengar tuan yang baik hati |
|
006.
|
Tatang puan tatang cerana
Tatang biduk Seri Rama Datang tuan datanglah nyawa Jemputlah duduk bersama-sama |
Pihak lelaki: Pihak perempuan:
|
007.
|
Cerita pinang ceriti
Cerana di atas papan Sirih kami sirih bererti Sukat makna baharulah makan |
|
008.
|
Saya tidak tahu berebana
Selisih telunjuk bertelekan Saya tak tahu akan makna Sirih diunjuk saya makan |
|
009.
|
Rumah besar alangnya besar
Rumah Datuk Perdana Menteri Kalau tidak hajat yang besar Kami tidak sampai datang kemari |
|
010.
|
Orang mengambil siput dilubuk
Airnya dalam banyak lintah Datang membaiki atap yang tembuk Hendak mengganti lantai yang patah |
|
011.
|
Rimba dibakar menanam padi
Makan berulam buahnya petai Jikalau sudah tulus dan sudi Berbantalkan bandul bertikarkan lantai |
|
012.
|
Dari paya turun ke lembah
Petik pinang dipilih-pilih Saya sudah mohonkan sembah Adat meminang bertepak sirih |
|
013.
|
Teliti buah teliti
Terletak mari di atas papan Tepak sirih sudah menanti Minta sudikan datuk makan |
Orang meracik burung tekukur
Racik benang kait-mengait Sudikan datuk sirih sekapur Pinangnya mabuk tembakaunya pahit |
015.
|
Pohon lemba di tepi bukit
Pokok pepaya di tepi jalan Baik makan barang sedikit Supaya jangan kecewa badan |
017.
|
Dalam air sungainya landai
Habis hanyut sarang tempua Bukan saya menunjukkan pandai Saya khabarkan orang tua-tua |
016.
|
Orang mengaji alif
Orang membilang daripada satu Orang memanjat daripada pangkal |
018.
|
Selilit pulau perca
Selembang Tanah Melayu Sealam tanah Minangkabau Sebengkah tanah terbalik Sehelai akar yang putus Sejenang kuda berlari |
019.
|
Dah patah pokok kedondong
Ditimpa pula pokok delima Titah datuk saya junjung Hukum yang baik saya terima |
021.
|
Bersusun sirih gagang berkembar
Beratur-atur berbunga tanjung Melintang duduk gunung Rembau Sebagai napuh di hujung tanjung |
020.
|
Orang menyungkur di Tanjung Jati
Kuala Pilah darat Melaka Patah tumbuh hilang berganti Pusaka berpindah kepada kita |
022.
|
Asam kandis mari dihiris
Manis sekali rasa isinya Dilihat manis dipandang manis Manis lagi hati budinya |